“kami hanya sedikit berbeda dari manusia pada
umumnya.
kami tidak sakit, dan kami juga seorang
manusia yang berhak dihargai, diakui keberadaannya.
Kami bukan manusia aneh maupun hina.
Kami hanya manusia biasa yang memiliki
sedikit perbedaan dari manusia pada umumya.
Yang membedakan kami dengan kalian adalah
kami menyukai sejenis dan kalian menyukai lawan jenis.”
Itulah kutipan kata-kata yang di ucapkan oleh seseorang yang mengaku sebagai
homoseksual. Rasanya sangat menyedihkan sekali mendengar kata-kata itu, mereka
di kucilkan dari lingkungan mereka karena kekurangan yang mereka alami.
Apa sih homoseksual itu??
Homoseksual
adalah rasa ketertarikan terhadap sesama jenis. Hal ini juga bias terjadi
antara wanita dan wanita yang di sebut lesbian.
Homoseksual
ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1.
Faktor herediter
berupa ketidakseimbangan hormon-hormon seks. Di dalam tubuh pria tersebut mungkin
terdapat hormon progesterone yang lebih tinggi dibandingkan hormon
testosteronnya.
2.
Pengaruh lingkungan
yang tidak baik/tidak menguntungkan bagi perkembangan kematangan seksual yang
normal. Atau mungkin malah faktor lingkunganlah yang mendukung terjadinya
penyimpangan seksual tersebut.
3.
Seseorang selalu
mencari kepuasan relasi homoseks, karena ia pernah menghayati pengalaman
homoseksual yang menggairahkan pada masa remaja.
4.
Atau, seorang anak
laki-laki pernah mengalami pengalaman traumatis dengan ibunya, sehingga timbul
kebencian/antipati terhadap ibunya dan semua wanita. Lalu muncul dorongan seks
yang jadi menetap.
5.
Terdapat archetype
anima (archetype feminisme pada pria) atau pada wanita terdapat archetype
animus (archetype maskulin pada wanita).
6.
Dan beberapa faktor
lain.
Homoseksual bukanlah hasil dari penciptaan
yang telah dilakukan oleh Tuhan. Sangat banyak penelitian telah dilakukan untuk
melihat potensi genetis maupun peran hormon sebagai penyebab homoseksualitas.
Dilihat dalam berbagai sudut, Homoseksual
merupakan hal yang melanggar norma yang ada. Kita tahu dalam proses pembuatan
manusia baru, harus ada sel sperma dan juga sel telur yang di dapat dari
manusia dengan gender yang berbeda. Ketika mereka memutuskan untuk menjadi
homoseksual, itu berarti mereka telah memutuskan tali rantai kehidupan manusia.
Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi homoseksual dengan mengatas namakan
hak asasi manusia, walaupun mereka tahu itu bertentangan dengan norma, penggunaan
hak asasi yang tidak sejalan dengan moral akan menimbulkan kekacauan. Hidup
adalah membuat keputusan, dan keputusan itu adalah bagaimana mengalahkan ego
pribadi. Namun baru-baru ini kasus homoseksual telah dipisahkan dari
abnormalitas. Karena homoseksual merupakan sesuatu yang di putuskan sendiri
oleh orangnya, dan sebenarnya perasaan ketertarikan seperti itu dapat di
kendalaikan (mengubah bentuk energi itu). Jadi menjadi homoseksual merupakan
sebuah pilihan.
Homoseksual bisa disembuhkan layaknya seorang
yang kecanduaan obat-obatan. Mungkin akan sangat sulit untuk bisa sembuh dari
perilaku homoseksual. Namun tidak menutup kemungkinan untuk sembuh. Sudah
banyak para homoseksual yang bisa sembuh dari perilaku homoseksualnya dengan
usaha dan keinginan yang kuat, serta pendekatan diri kepada yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar