Teori Persimpangan Kreativitas (Creativity
Intersection)
Dalam usaha pengembangan kreativitas anak, anak sebaiknya
diberikan latihan pada keterampilan sesuai dengan bakat dan sesuai dengan apa
yg diinginkan anak. Orang tua dan pendidik bertugas menciptakan iklim ataupun
kondisi yang baik bagi pengembangan kreativitas anak dan memberikan sarana yang
cukup. Dan juga dibutuhkan adanya motivasi intrinsik pada anak agar terwujudnya
keberhasilan kreatif. Keberhasilan
kreatif adalah persimpangan
antara keterampilan anak dalam
bidang tertentu, keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, dan motivasi
intrinsik.
Karakteristik
Keluarga yang Kreatif.
1. Penelitian Dacey
Penelitian
Dacey (1989) membandingkan karakteristik keluarga yang anak remajanya sangat
kreatif, dengan keluarga yang anak remajanya biasa aja. Hasil penelitian ini
menunjukkan peran besar dari lingkungan keluarga, antara lain
a.
Faktor
genetis VS lingkungan (nature vs nurture)
b.
Aturan
perilaku
c.
Tes
Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
d.
Masa
kritis
e.
Humor
f.
Ciri-ciri
menonjol lainnya
g.
Perumahan
h.
Pengakuan
dan penguatan pada usia dini
i.
Gaya
hidup orangtua
j.
Trauma
k.
Dampak
dari sekolah
l.
Bekerja
keras
m.
Dominasi
later
n.
Perbedaan
jenis kelamin
o.
Penilaian
orangtua mengenai kreativitas anak
p.
Jumlah
koleksi
2. Hubungan
antara latar belakang keluarga dan kinerja anak
Pada tahun 1977 penulis
melakukan studi di Jakarta untuk melihat hubungan antara beberapa perubahan
lingkungan keluarga dan kinerja anak, termasuk intelegensi kreativitas dan prestasi belajar. Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah:
a.
Pada
tingkat SD, perhatian dan pengawasan orang tua terhadap tugas anak menunjukkan
hubungan positif dengan kinerja anak. Namun pada tingkat SMP hal tersebut tidak
berlaku. Anak SMP tidak memerlukan pengawasan orang tua untuk berprestasi
dengan baik.
- Kemampuan keluarga untuk menyediakan sarana belajar yang baik bagi anak memiliki hubungan positif dengan tingkat kinerja anak.
- Orang tua yang terlalu banyak ikut campur terhadap tugas ataupun minat anak untuk membaca tidak menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi pada kreativitas.
3. Hubungan antara Latar Belakang
Keluarga dan Kinerja Anak.
Tahun 1977
penulis melakukan studi di Jakarta dan menarik kesimpulan bahwa pada umumnya
tampak bahwa makin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka makin baik
prestasi anak.
4. Studi tentang Keluarga Anak Berbakat di Indonesia.
Studi ini
menunjukkan bahwa orang tua anak berbakat mempunyai tingkat pendidikan, jabatan
profesional, dan penghasilan yang lebih tinggi. Lebih banyak dari mereka yang
mempunyai hobi membaca, walaupun secara umum kebiasaan membaca semua orang tua
belum tinggi.
5. Orang Tua sebagai Model.
Semua
orang dewasa dapat menjadi model bagi anak: guru, anggota keluarga, teman orang
tua, atau kakek-nenek. Tetapi model yang paling penting ialah orang yang
kreatif yang memusatkan perhatian terhadap bidang minatnya, yang menunujukkan
keahlian dan disiplin diri dalam bekerja, semangat dan motivasi intrinsik.
6. Orang Tua sebagai Pendukung Program
Anak Berbakat.
Perhatian orang tua terhadap kegiatan mengajar guru dan
kerja sama antara guru dengan orang tua sangat menunjang keberhasilan program
anak berbakat. Kelompok orang tua dapat membantu menyadarkan orang tua lain
akan masalah dan kebutuhan anak berbakat dan kesempatan pendidikan yang dapat
diberikan kepada mereka. Kelompok orang tua dapat membantu mengorganisasi
kegiatan pengayaan bagi anak berbakat, seperti program akhir minggu atau
program mentor.
Salam untuk kalian para member setia S1288poker, bagi kalian yang ingin bergabung bersama kami di S1288poker kalian bisa langsung saja mendaftarkan diri kalian disini dan ajak teman kalian untuk bermaian di S1288poker,com dapat kan bonus juga bonus freechips setiap hari nya.
BalasHapusCukup dengan deposit Rp. 10.000,- saja kalian sudah dapat bergabung bersama kami dan nantikan bonus-bonus menarik dari kami dan juga permainan seru lainnya hanya di s1288poker Agen judi poker terbaik dan terpercaya. (WA : 08122221680)