Pages

Rabu, 11 September 2013

BAB I : Dasar Pertimbangan, Kebijakan, dan Konsep Keberbakatan dan Kreativitas



Dasar Pertimbangan untuk Pengembangan Kreativitas

1.         Hakikat Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu dimana tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal. Pendidikan juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi bakat berbeda yang dimiliki bagi anak-anak yang disebut “anak berbakat”. Namun sekarang telah disadari bahwa yang menentukan keberbakatan bukan hanya intelegensi melainkan juga kreativitas dan motivasi.

2.      Kebutuhan akan Kreativitas
Penekanan yang nyata dalam pendidikan sekarang ini adalah lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Guilford menekankan betapa penelitian dalam bidang kreativitas sangat kurang dan sangat perlu untuk dikembangkan bagi kepentingan dunia ilmu pengetahuan.

3.      Kendala dalam Pengembangan Kreativitas.
Kendala teradap kreativitas adalah pengertian tentang kreativitas sebagai sifat yang diwarisi oleh orang yang berbakat luar biasa atau jenius. Kreativitas sesuatu hal yang dimiliki setiap orang atau tidak dimiliki setiap orang. Dan tidak banyak dampak pendidikan dalam mempengaruhi tigkat kreatvitas seseorang. Kendala selanjutnya adalah alat-alat ukut yang biasanya dipakai disekolah-sekolah. Kendala lainnya adalah kurangnya perhatian dunia pendidikan  terhadap kreativitas.

4.      Hubungan Kreativitas – Intelegensi
Pengembangan kreativitas dalam pendidikan, menyatakan bahwa pengembangan kreativitas ditelantarkan dalam pendidikan formal, padahal kreativitas sangat penting dalam pengembangan potensi anak dan kemajuan ilmu pengetahuan dan seni budaya. Kemampuan berpikir konvergen mendasari tes inteligensi dan kemampuan berpikir divergen merupakan indicator dari kreativitas.

5.      Peran Inteligensi dan Kreativitas Terhadap Prestasi Sekolah
Torrance, Getzels dan Jackson, dan Yamamoto menyatakan bahwa kelompok siswa yang kreativitasnya tinggi tidak berbeda dengan prestasi sekolah dari kelompok siswa yang inteligensinya relatif lebih tinggi.

6.      Sikap Kreatif sebagai Non-Apitude Trait dari Kreativitas
Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi kreatif ikut ditentukan oleh ciri-ciri non-aptitude (afektif). Pengembangan kreativitas tidak hanya memperhatikan pengembangan kemampuan berpikir kreatif tetapi juga pemupukan sikap dan ciri-ciri kepribadian kreatif.

7.       Sikap Guru dan Orang Tua Mengenai Kreativitas
Pendidik (guru dan orang tua) masih kurang dapat memahami arti kreativitas (yang meliputi aptitude dan non-aptitude traits) dan bagaimana mengembangkannya pada anak dalam tiga lingkungan pendidikan yaitu di rumah, di sekolah, dan di dalam masyarakat.


Dasar Pertimbangan untuk Anak Berbakat.

 Adanya kekhawatiran bahwa pelayanan pendidikan khusus bagi yang berbakat adalah tidak demokratis, membentuk kelompok elite dan merupakan pemborosan. 

a.        Keberbakatan tumbuh dari proses interaktif antara lingkungan yang merangsang dan kemampuan pembawaan dan prosesnya.
b.      Pendidikan atau sekolah, hendaknya memberi kesempatan pendidikan yang sama kepada semua anak untuk mengembangkan potensinya.
c.       Adanya kekhawatiran bahwa pendidikan khusus bagi anak berbakat akan membentuk kelompok elite.
d.      Jika anak berbakat dibatasi dan dihambat dalam perkembangannnya maka mereka tidak dimungkinkan untuk maju lebih cepat dalam memperoleh materi.
e.       Anak dan remaja berbakat merasa bahwa mereka berbeda dari teman yang lain dan membuat mereka terasa terisolasi.


Konsep Kreativitas

Konsep yang amat penting dalam bidang kreativitas adalah hubungn antara kreativitas dan aktualisasi diri. Menurut Abraham Maslow dan Carl Roges, aktualisasi diri ialah apabila seseorang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang ia mampu dan mewujudkan potensinya.
Rogers menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecendrungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang menjadi matang, kecendrungan untuk mengekspresikan, dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Implikasi dari pembedaan antara kreativitas aktualisasi diri dan kreativitas talenta khusus adalah penekanan pada pentingnya ciri-ciri afektif dari kreativitas ciri-ciri kepribadian, sikap, motivasi, dan prediposisi untuk berpikir kreatif.
Kreativitas Aktualisasi diri adalah kekreatifan yang umum dan content free. banyak proses yang bertujuan : :
a. meningkatkan kesadaran kreativitas
b. memperkokoh sikap kreatif
c. mengajarkan teknik menemukan gagasan dan memecahkan masalah secara kreatif
d. melatih kemampuan kreatif secara umum.


Konsep Kreativitas

a.      Kreativitas dan Aktualisasi diri
Salah satu konsep yang amat penting dalam bidang kreativitas adalah hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri. Kreativitas aktualisasi diri adalah kekreatifan yang umum “content free”.

b.      Konsep Kreativitas dengan Pendekatan Empat P.
1.      Definisi pribadi : meliputi pengertian kreativitas ditinjau dari segi pribadi.
2.      Definisi proses : terkenal yaitu definisi Torrance tentang kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah.
3.      Definisi produk : menekankan orisinalitas.
4.       Definisi press : menekankan pada dorongan internal maupun eksternal.


Konsep Anak Berbakat dan Keberbakatan (Giftedness)
a.       Definisi USOE tentang Keberbakatan.
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan baik secara potensial maupun yang telah nyata meliputi :
1.      Kemampuan intelektual umum
2.      Kemampuan akademik khusus
3.       Kemampuan berpikir kreatif-produktif
4.      Kemampuan memimpin
5.      Kemampuan dalam salah satu bidang seni
6.      Kemampuan psikomotor

b.      Konsepsi Renzulli tentang Keterbakatan
Menurut Three-Ring Conception dari Renzulli keterbakatan merupakan keterpautan antara kemampuan umum di atas rata-rata, kreativitas di atas rata-rata, dan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi internal.
Suatu definisi mengetahui tiga kriteria berkata, yakni:
1.      Harus berdasarkan riset tentang karakteristik orang berbakat.
2.      Memberikan arah dalam seleksi dan pengembangan instrument dan prosedur identifikasi.
3.      Memberikan arah dan berkaitan dengan praktek program, seperti seleksi mencari dan metode instruksi serta seleksi dan pelatihan guru anak berbakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar