Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
informal.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan
anak usia dini yaitu:
a. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia
yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki
pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
b. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
b. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun,
dimana ruang lingkup pendidikan anak usia dini terbagi menjadi:
a. Infant (0-1 tahun).
b. Toddler (2-3 tahun)
c. Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
d. Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
a. Infant (0-1 tahun).
b. Toddler (2-3 tahun)
c. Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
d. Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
Program studi PAUD dibentuk dengan pertimbangan bahwa masyarakat
Indonesia dewasa ini sedang berada dalam kondisi moral dan mentalitas yang
memprihatinkan, yang menjadi akar dari kompleksitas persoalan bangsa. Terlebih
lagi dengan kemajuan teknologi danbminformasi
saat ini, pendidikan sejak dini bagi sangat diperlukan. Fenomena yang terjadi
saat ini adalah anak dengan usia yang masih terbilang dini sudah terjun ke
dalam derasnya pengaruh kemajuan teknologi saat ini. Contohnya adalah anak
dengan usia 3 tahun sudah bisa menggunakan dan difasilitasi oleh orangtuanya
alat telekomunikasi yaitu handphone.
Pada contoh lain, ada anak yang malas belajar atau takut kesekolah. Hal ini dikarenakan
kurangnya stimulus terhadap anak yang memotivasi mereka untuk suka belajar. Hal
lainnya ada anak yang mengalami ketakutan bersosialisasi dengan orang lain. Ada
juga anak-anak saat ini yang mengalami pertumbuhan yang terlalu cepat. Contohnya anak usia dini sudah
mengenal istilah pacaran, dan juga menggunakan alat-alat kecantikan. Oleh
karena itu sebenarnya sangat diperlukan pendidikan usia dini bagi anak baik
secara formal maupun informal, agar dapat membantu perkembangan anak baik
secara fisik, mental, dan rohani.
Tidak
bisa dipungkiri bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis
dalam pembangunan sumber daya manusia. Begitu pentingnya pendidikan ini tidak mengherankan apabila banyak negara menaruh
perhatian yang sangat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan ini hingga di Indonesia juga sudah banyak
sekolah-sekolah bagi anak pendidikan usia dini.
Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari
Vitasoy di Australia) di lembaga pendidikan anak usia dini yang baik, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang
mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar,
bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar,
cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar. Sementara, anak yang tidak mendapat pendidikan
usia dini, akan lamban menerima sesuatu. Anak yang tidak mendapat
pendidikan usia dini yang tepat, akan seperti mobil yang tidak bensinnya tiris.
Anak-anak yang berpendidikan usia dini tepat memiliki bensin penuh, mesinnya
akan langsung jalan begitu ia ada di tempat baru. Sementara anak yang tidak
berpendidikan usia dini akan kesulitan memulai mesinnya, jadinya lamban.
Dilihat
oada saat ini, pendidikan anak usia dini saat ini khususnya anak TK mngalami beberapa
fakta, antara lain:
a.
Positif
1.
Anak-anak TK saat ini penuh dengan
kreativitas dan bakat. Contohnya, ada anak TK yang menang dalam lomba baca
puisi dan melukis.
2.
Anak-anak TK saat ini mendapat fasilitas yang
memadai sehingga mereka dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya. Contohnya
fasilitas seperti berbagai alat musik di sekolahnya.
3.
Anak-anak saat ini diajarkan mahir berbahasa
inggris. Sehingga tak heran anak-anak saat ini pandai berbahasa inggris.
4.
Anak-anak saat ini distimulus untuk cepat
mengerti. Terutama dengan kurikulum sekolah saat ini yang fokus terhadap
perkembangan intelegensi anak.
b. Negatif, namun ada beberapa sisi negatif perkembangan
anak saat ini, antara lain:
1. Didalam pendidikan anak-anak saat ini dipaksa untuk
belajar banyak hal, sehingga terkadang anak kehilangan waktu bermainnya.
Padahal pada usia segitu anak masih hidup didalam dunia bermain. Terkadang hal
itu akan berdampaksaat anak itu beranjak dewasa, dia akan memuaskan rasa
bermainnya karena dulu dia tidak sempat bermain.
2. Anak-anak saat ini cenderung manja dan tidak mandiri,
halini dikarenakan segala kebutuhannya terpenuhi dengan mudah. Sehingga mereka
cenderrung selalu mengharapkan bantuan orang lain.
3. Disekolah saat ini anak-anak saat ini kurang diajarkan
mengenai budaya bangsa. Merka cenderung diajarkan segala hal yang berbau madern
sehingga mereka melupakan budaya tradisional bangsa.
4. Anak-anak saat ini terlalu fokus kepada prestasi dan
intelegensi sehingga terkadang anak-anak lupa bersosialisasi dengan orang
disekitarnya.
Bagaimana pun semuanya saat ini, kita semua
mengharapkan agar pendidikan bagi anak saat ini khususnya bagi anak usia dini mengalami perkembangan ke
arah yang lebih baik dan dapat membantu anak dalam perkembangan fisik, rohani, dan kemandirian anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar